Ahad, 14 Mac 2010

Warkah Untuk Kekasih

“Saat kau bangun di pagi hari,
Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu,
bercerita,meminta pendapatKu,
mengucapkan sesuatu untukKu
walaupun hanya sepatah kata..
Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang
terjadi dalam hidupmu semalam,kelmarin,atau waktu yang lalu.
Tetapi, kulihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
Tak sedikit pun kau menyedari. Aku dekat denganmu.
Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap. Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbincang-bincang..
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun, dengan semua kegiatanmu, Ku fikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu..
Sebelum makan siang,
Aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak sedikitpun menyapaKu..
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu dengan lembut sebelum menyantap rezeki yang Kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya..
Ya, tak apalah, masih ada waktu yang tersisa dan aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu, meskipun kelihatan seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan ketika tiba di rumah.
Setelah tugasmu selesai,

engkau menyalakan TV atau tidak,
hanya saja engkau selalu ke sana menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Hingga waktu kembali,
aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati hidanganmu, tetapi sekali lagi, engkau lupa menyebut namaKu dan berterima kasih atas rezeki yang telah Kuberikan..
Saat engkau ingin tidur, Kufikir engkau merasa terlalu letih.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak apalah, mungkin engkau masih belum menyedari bahawa aku salalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang engkau sedari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu,
setiap hari aku menantikan sepatah kata darimu,
ungkapan isi hatimu,
namun tak kunjung tiba..
Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali aku menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu..
Tapi yang Kutunggu,
Ah, tak juga menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya’ berlalu..dan.. kau masih mengacuhkan aku.
Tiada sepatah kata, tiada seucap do’a, tiada pula harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKu..
Apakah salahKu padamu..? Rezeki yang Ku limpahkan,
kesihatan yang Ku berikan, harta yang Ku relakan untukmu,
makanan yang Ku hidangkan, keselamatan yang Ku kurniakan,
kebahagiaan yang Kuanugerahkan..
Apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu??!!
Percayalah..Aku selalu mengasihimu,
dan aku tetap berharap suatu ketika nanti engkau akan menyapaKu,
memohon perlindunganKu,
bersujud menghadapKu..
Kembali kepadaKu..
Yang selalu menyertaimu setiap saat..
ALLAH


Renungkanlah sahabat-sahabatku..sesungguhnya ALLAH Rabbul ‘izzati, amat menyayangi kita, di dalam hadis Qudsi Allah telah berfirman :
‘Hai anak cucu Adam. Aku telah menjadikanmu dengan kekuasaanKu dan Aku pupuk dengan nikmatKu,
tapi mengapa kamu masih menentang dan menderhakai perintahKu?


Sungguhpun demikian, jika kamu bertaubat kembali kepadaKu. Aku terima taubatmu.
Di mana lagi akan kau peroleh Tuhan seperti Aku ini,
yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih?’

Wassalam.

Selasa, 9 Mac 2010

Di mana kita....

Assalamualaikum w.b.t. Pertama dan selamanya,marilah kita merafa'kan setinggi rasa
syukur kepada Allah kerana dengan limpah hidayahNya dapat lagi kita hidup dan diberi peluang
untuk mempertingkatkan diri disamping bertaubat kepada Allah...

Saya nak ajak semua berfikir mengenai satu perkara iaitu:...
KETAWA

Perlukah ketawa dalam hidup kita?
Adakah ianya dapat menenangkan jiwa kita sewaktu kita bermuram?
Sebenarnya,ketawa tidak dilarang dalam Islam tetapi ianya menjadi terlarang apabila
ia menyebabkan kelalaian kepada Allah..

sebagai contoh tanpa ilustrasi:
HaHaHa...lawak giler Dol...!!!

Alangkah baiknya jika setiap yang kita ucapkan dapat meningkatkan
keimanan dan membuat manusia ingat kepada Allah...

contoh tanpa ilustrasi yang kedua:
HaHaHa.... aku sudah hampir meninggalkan dunia..!!!!

Dan alangkah hinanya jika disaat kita hampir bertemu Allah pun kita sempat lagi
menggelapkan hati kita..nauzubillah...

Bukankah Islam menganjurkan cara yang lebih baik untuk menzahirkan kegembiraan kita?
Indahnya jika Islam dipraktikkan dalam segenap kehidupan..

Para sahabat generasi awal dahulu lebih banyak menangis daripada bergembira sedangkan
ada diantara mereka yang telah dijamin masuk syurga...

Bagaimana pula dengan kita?
Adakah sudah cukup untuk kita bertemu dengan Allah nanti dengan membawa
amalan-amalan kita yang sedikit ditambah pula dengan dosa-dosa yang menggunung?

Jadi,sebagai dai'e pada masa akan datang, kita seharusnya mempersiapkan diri dengan
melengkapkan kriteria sebagai rajul akidah supaya apabila berhadapan dengan masyarakat,
mereka akan tertarik dengan akhlak kita seterusnya mengikuti perjuangan yang
mulia ini....
wassalam...

muslimah princess

Blogger template 'FlowerFlush' by Ourblogtemplates.com 2008